Pesantren Berwawasan Global: Menyatukan Tradisi dan Modernitas dalam Pendidikan Islam


Pesantren berwawasan global menjadi topik yang semakin populer dalam dunia pendidikan Islam. Konsep ini mencoba untuk menyatukan tradisi dan modernitas dalam pendidikan agama, sehingga menghasilkan generasi muslim yang siap bersaing di era globalisasi.

Menurut Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam Indonesia, pesantren berwawasan global adalah bentuk transformasi pesantren tradisional yang mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan tuntutan zaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Komaruddin Hidayat, seorang ahli pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya mengkombinasikan nilai-nilai keislaman dengan ilmu pengetahuan modern.

Pesantren berwawasan global tidak hanya fokus pada pembelajaran agama, tetapi juga mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum seperti sains, teknologi, bahasa asing, dan kewirausahaan. Pesantren modern seperti Pesantren Terpadu Al-Farisi di Bogor atau Pesantren Modern Al-Mizan di Solo telah berhasil menerapkan konsep ini dengan baik.

Salah satu kunci keberhasilan pesantren berwawasan global adalah kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan organisasi internasional. Hal ini dikemukakan oleh Dr. M. Quraish Shihab, seorang ulama ternama Indonesia, yang menekankan pentingnya membuka diri terhadap pengaruh luar untuk meningkatkan mutu pendidikan pesantren.

Dengan adanya pesantren berwawasan global, diharapkan generasi muslim dapat memadukan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Sehingga, mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu bersaing di tingkat global. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah, “Pesantren berwawasan global adalah jawaban atas tantangan zaman yang semakin kompleks, di mana kita harus mampu menyatukan tradisi dan modernitas dalam pendidikan Islam.”

Theme: Overlay by Kaira ponpesar-ridwantrenggalek.com
Trenggalek, Indonesia