Pesantren modern sebagai wadah pendidikan agama yang inklusif dan progresif semakin mendapat perhatian dalam masyarakat. Pesantren modern merupakan lembaga pendidikan Islam yang menggabungkan tradisi pesantren dengan teknologi modern, sehingga memberikan ruang bagi pengembangan pemikiran dan kreativitas siswa.
Menurut KH. Abdullah Gymnastiar, pesantren modern adalah upaya untuk menjawab tantangan zaman yang terus berkembang. Beliau mengatakan, “Pesantren modern tidak hanya menjalankan tradisi-tradisi lama, tetapi juga membuka diri terhadap perkembangan zaman. Pesantren modern harus mampu memberikan pendidikan agama yang inklusif dan progresif agar dapat menjawab kebutuhan siswa saat ini.”
Pesantren modern juga diharapkan dapat menjadi wadah pendidikan yang inklusif, artinya memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau etnis. Menurut Dr. Ahmad Najib Burhani, pesantren modern harus mampu menciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka bagi semua siswa. Beliau menambahkan, “Pesantren modern harus mampu memberikan ruang bagi perbedaan pendapat dan menghargai keberagaman sebagai bagian dari pendidikan agama yang inklusif.”
Dalam konteks progresif, pesantren modern juga diharapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, pesantren modern harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan modern. Beliau menyatakan, “Pesantren modern tidak boleh tertinggal dalam mengikuti perkembangan zaman. Pesantren harus mampu memberikan pendidikan agama yang relevan dengan realitas sosial dan teknologi masa kini.”
Dengan konsep pendidikan agama yang inklusif dan progresif, pesantren modern diharapkan mampu menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pendidikan di era globalisasi. Dengan memadukan tradisi pesantren yang kuat dengan teknologi modern, pesantren modern dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembentukan karakter dan pemikiran siswa untuk menjadi generasi yang beragam dan progresif.