Pentingnya Ekstrakurikuler Islami di Sekolah-sekolah Indonesia
Di tengah-tengah kesibukan belajar mengajar di sekolah, penting bagi kita untuk tidak melupakan peran dari ekstrakurikuler Islami. Ekstrakurikuler Islami adalah kegiatan tambahan di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam diri siswa. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, “Ekstrakurikuler Islami memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa Indonesia.”
Para pakar pendidikan juga sepakat akan pentingnya ekstrakurikuler Islami di sekolah-sekolah. Profesor Azyumardi Azra mengatakan, “Melalui ekstrakurikuler Islami, siswa dapat belajar tentang nilai-nilai Islam secara lebih mendalam dan aplikatif.” Hal ini tentu akan membantu siswa dalam memahami ajaran agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, ekstrakurikuler Islami juga dapat membantu meningkatkan kecintaan siswa terhadap agama dan meningkatkan kepedulian sosial. Dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, siswa akan belajar untuk peduli terhadap sesama dan masyarakat sekitarnya.
Namun, sayangnya masih banyak sekolah di Indonesia yang belum menyediakan ekstrakurikuler Islami bagi siswanya. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pihak sekolah dan pemerintah untuk lebih memperhatikan pentingnya ekstrakurikuler Islami di sekolah-sekolah.
Sebagai orangtua dan masyarakat, mari kita dukung penuh keberadaan ekstrakurikuler Islami di sekolah-sekolah Indonesia. Kita harus sadar akan pentingnya pembentukan karakter dan moral siswa melalui kegiatan-kegiatan keagamaan. Sehingga, generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan berkepribadian Islami.
Dengan demikian, tidak ada salahnya bagi pihak sekolah dan pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap ekstrakurikuler Islami di sekolah-sekolah Indonesia. Karena pada akhirnya, investasi dalam pembentukan karakter dan moral siswa akan membawa dampak positif bagi bangsa dan negara kita.