Tradisi dan budaya pesantren di Jawa Timur merupakan warisan berharga yang telah turun-temurun dari generasi ke generasi. Pesantren di Jawa Timur tidak hanya sekadar tempat pendidikan agama, namun juga sarana untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya Jawa.
Menurut Prof. Dr. Amin Abdullah, seorang pakar pesantren, “Pesantren di Jawa Timur memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Mereka mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada para santri agar tetap terjaga dan tidak hilang ditelan arus globalisasi.”
Salah satu tradisi yang sangat kental di pesantren Jawa Timur adalah adanya pengajian kitab kuning setiap sore. Pesantren-pesantren di Jawa Timur masih mempertahankan tradisi ini sebagai bagian dari pembelajaran agama Islam yang diwariskan sejak zaman dahulu.
Selain itu, budaya kebersamaan dan gotong royong juga sangat ditekankan di pesantren-pesantren Jawa Timur. Hal ini tercermin dalam kegiatan sehari-hari seperti membersihkan lingkungan pesantren bersama-sama atau membantu sesama santri dalam belajar.
Menurut KH. Said Aqil Siraj, Ketua PBNU, “Tradisi dan budaya pesantren di Jawa Timur mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, dan disiplin kepada para santri. Hal ini sangat penting untuk membentuk karakter yang kuat dan tangguh dalam menghadapi tantangan di masa depan.”
Dengan menjaga tradisi dan budaya pesantren yang kaya ini, diharapkan generasi muda Jawa Timur dapat tetap menghargai warisan leluhur dan menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Tradisi dan budaya pesantren di Jawa Timur bukan hanya milik sejarah, namun juga menjadi bagian penting dari identitas dan jati diri masyarakat Jawa Timur.