Pendidikan Islam memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan potensi siswa di Trenggalek. Dengan pendekatan yang islami, siswa tidak hanya diajari materi pelajaran, tetapi juga nilai-nilai keagamaan yang akan membentuk karakter mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. M. Amin Abdullah, “Pendidikan Islam bukan hanya sekedar memahami agama, tetapi juga bagaimana mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.”
Dalam konteks Trenggalek, peran pendidikan Islam di sekolah-sekolah sangatlah vital. Melalui pendidikan Islam, siswa diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman seperti akhlak mulia, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.A., bahwa “Pendidikan Islam harus mampu menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat.”
Tidak hanya itu, pendidikan Islam juga memiliki peran dalam mengembangkan potensi akademis siswa. Dengan mempelajari pelajaran-pelajaran agama Islam, siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep abstrak dan logika. Menurut Ust. Dr. Khalid Basalamah, M.A., “Pendidikan Islam dapat menjadi landasan kuat bagi pengembangan potensi siswa dalam bidang akademis maupun non-akademis.”
Di Trenggalek, sekolah-sekolah Islam juga memiliki program ekstrakurikuler yang beragam, mulai dari tahfidz Al-Qur’an, kajian agama, hingga kegiatan sosial. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi siswa dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran pendidikan Islam dalam mengembangkan potensi siswa di Trenggalek sangatlah besar. Melalui pendidikan Islam, siswa tidak hanya menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan peduli terhadap sesama. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. H. Ma’ruf Amin, “Pendidikan Islam adalah kunci utama dalam membentuk generasi yang unggul dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.”